Nasrun, ketua Rt 04 pasar Sungai Bengkal yang mengaku menjadi saksi saat penggeledahan rumah tersangka mengatakan, Ibrahim setelah ditangkap dan digeledah, polisi menemukan barang bukti berupa satu paket kecil shabu, 16 unit handphone dan uang senilai Rp 38,3 juta.
Menurut Nasrun tersangka berbinis barang haram tersebut sudah cukup lama dan diperkirakan sudah sejak satu tahun yang lalu.
Dia menambahkan, menurut pengakuan tersangka kepada pihak kepolisian, barang haram tersebut diperoleh dari salah seorang bandar besar yang juga masih warga kelurahan Sungai Bengkal.
Ditanya siapakah bandar besar yang dimaksud? Nasrun enggan berkomentar, lebih tepatnya silahkan konfirmasi kepihak yang berwajib.
"Yang jelas kami sangat berharap pihak kepolisian bisa mengusut kasus ini sampai keakar-akarnya, jangan sampai ada yang tersisa, "ujarnya.
Juga kepada badan dan lembaga terkait, Nasrun minta untuk terus memutus mata rantai peredaran narkoba tersebut, khususnya disejumlah titik rawan yang sudah menjadi rahasia umum ditengah masyarakat, yakni dikelurahan Sungai Bengkal, desa Betung Bedarah Timur dan desa Sungai Bengkal Barat kecamatan Tebo Ilir.
Parahnya lagi, katanya lagi, akhir- akhir ini pengonsumsi narkoba bukan hanya pria dan kaum hawa, tapi juga sudah menjangkau anak-anak usia sekolah.
IPTU Jamaludin, Kasat Narkoba Polres Tebo sewaktu dikonfirmasi via Hp, Sabtu (2/4/2016) membenarkan atas penangkapan bandar narkoba tersebut. Namun kasat enggan untuk menjelaskan secara detail.
"Memang benar ada penangkapan, saat ini lagi dalam proses dan akan terus dikembangkan,"ujarnya.
Lanjutnya, ada beberapa barang bukti, tapi belum bisa kita publikasikan sekarang. Sudah dulu ya, sekarang saya lagi kuliah, katanya sembari memutus telpon. (p01)
