Dari informasi yang berhasil dirangkum hal demikian terjadi sebagai bentuk protes atas kepala sekolah mereka yang dinilai kurang transparan - terkait pengelolaan dana di sekolah.
Akibatnya, SMA Negeri yang berada di desa Wanareja kecamatan Rimbo Ulu Kabupaten Tebo ini, hari ini, kegiatan belajar mengajarnya tampak lumpuh total karena seluruh siswa tak ada yang masuk sekolah.
Intania, Ketua OSIS di Sekolah tersebut saat ditemui wartawan mengatakan bahwa Dharma Laksana, Selama menjabat Kepala Sekolah dinilai kurang terbuka soal anggaran diantaranya menyangkut hadiah untuk Liga Futsall di sekolah yang di anggarkan dari dana BOS tahun 2017. Sebab, Hingga hari ini tak kunjung diberikan kepada para siswa.
"Kami tidak puas dengan kepemimpinan Kepala Sekolah, kami selalu mendapatkan masalah bahkan setiap proposal yang kami ajukan untuk kegiatan sekolah juga tidak pernah keluar. Selama Dharma Laksana jadi Kepala Sekolah jumlah siswa terus menurun," ungkap Ketua OSIS tersebut saat dijumpai di rumahnya.
Setiap tahun, lanjut Ketua OSIS tersebut, Para siswa selalu dipungut uang untuk pembelian alat Drum Band namun sampai sekarang alat tersebut tak kunjung ada atau dibelikan.
"Kami akan mogok belajar sampai Kepala Sekolah Dharma Laksana dicopot, kami akan layangkan surat kepada Gubernur Jambi dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi meminta agar Kepala sekolah segera dicopot," tegas Ketua OSIS.
Sementara itu, Dharma Laksana, saat di konfirm juga membenarkan kejadian aksi mogok yang terjadi hari ini.
Bahkan dirinya mengaku jika aksi siswa tersebut sudah dilaporkan ke Dinas di Provinsi Jambi.
"Sudah saya laporkan ke dinas Provinsi Jambi dan saya menghimbau agar para siswa kembali masuk sekolah karena kita akan menghadapi Ujian Sekolah dan Ujian Nasional," terang Dharma, saat dijumpai di ruangannya.
Pantauan media ini di SMAN 16 hari ini tak satu pun siswa terlihat masuk belajar di sekolah. Ruangan belajar kosong dengan pintu terkunci dan para Guru hanya terlihat duduk-duduk di ruangan majelis Guru (P02)
