NEWSPORTAL.ID
- Komunitas Konservasi Indonesia - Warung Informasi Konservasi (KKI-Warsi)
memfasilitasi masyarakat dari puluhan desa untuk memanfaatkan Taman Nasional Bukit
Duabelas (TNBD) di sisi bagian barat untuk kepentingan berkebun. Hal demikian
diungkap staf senior KKI-Warsi, Ade Candra, saat dihubungi hari ini
(29/1/2018).
Menurut Ade,
Hal ini mereka lakukan khusus untuk kebun-kebun masyarakat desa yang sudah
terlanjur masuk ke dalam TNBD.
“Luasnya
sekitar 1.855 hektar” ujar Ade.
Kebun-kebun
masyarakat desa itu, Kata Ade, akan di dorong dengan solusi program perhutanan
sosial (PS) Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Sesuai
dengan peraturan, Di KLHK bisa diakomodir kedalam program PS dengan skema
kemitraan konservasi, namun setelah itu jangan buka lagi” ujarnya menjelaskan.
Ditambahkannya,
Total luasan 1.855 ha itu untuk mengakomodir perkebunan masyarakat dari 20 desa
yang memanfaatkan kawasan TNBD di bagian
barat atau yang dikenal masyarakat setempat dengan sebutan wilayah Makekal Hulu.
Adapun kebun
masyarakat desa yang akan diakomodir dalam program PS yakni berasal dari
desa Rantau Limau Manis, Lubuk bumbun, Ulak makam, Tanjung ilir, Tabir, Rantau
Panjang, SPA, SPB, Bukit Subur, dan seterusnya.
Ade menjelaskan
bahwa saat ini Warsi bersama para pihak sedang melakukan validasi data
dan jika nanti sudah dianggap cukup, Maka usulan kemitraan konservasi ke KLHK
akan dilakukan oleh Balai TNBD karena yang mengusulkan kemitraan konservasi di
dalam kawasan Taman adalah pihak Balai.
“Mulai
hari ini proses sosialisasinya sudah berjalan, Hari ini sosialisasi di Simpang Meranti,
Besok di Tabir Ilir, Di kecamatan, Setelah itu baru dilakukan pendataan” Kata
Ade lagi.
Sebelumnya,
Pada tanggal 19 Desember lalu katanya hal ini sudah dibicarakan dengan para pihak melalui workshop bersama di jambi yang melibatkan beberapa Dirjen di KLHK
seperti Dirjen PSDAE dan Dirjn PSKL, Balai TNBD, Pemda, KPH, Kecamatan, dan
Pihak Desa.
“Warsi yang
memfasilitasi mencarikan solusi bersama pihak terkait dengan keterlanjuran masyarakat
yang sudah masuk ke dalam taman nasional itu, Akhirnya di sepakati akan
diusulkan melalui skema PS karena ada peluang saat ini untuk membentuk kemitraan
konservasi” pungkasnya (P03)