Dok 2015: Rombongan Gubernur Jambi, Anggota DPRRI dan Ketua LAM Prov Jambi saat ke lokasi Balai Adat SAD Kejasung Bukit 12) |
NEWSPORTAL.ID - Jika sebelumnya persoalan antara Warsi dengan Orang Rimba atau Suku Anak Dalam (SAD) tampak menghangat gara-gara
usulan hutan adat SAD kelompok Makekal Hulu yang berada di sisi barat
Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) mendapat tentangan Warsi karena dianggap dapat
mengancam kehidupan SAD di wilayah tersebut, Kini Warsi kembali di sorot kelompok kejasung
yang berada disisi utara TNBD lantaran dianggap menghalang-halangi
usulan mereka untuk membuat desa adat.
Berita antara
Warsi dan Orang Rimba Makekal selengkapnya disini : Warsi Menilai Usulan Hutan Adat Dapat Mengancam Kehidupan Orang Rimba
“Kami mau
bentuk desa adat itu dia yang menghalang-halangi, Warsi atas nama di pusat
itukan pembina SAD seharusnya dia membimbing untuk memajukan SAD, nyatanya, kemaren
rapat tanggal 30 kami mengajukan tentang desa adat nah yang menghalagi sebenarnya
dari Warsi, kalo yang lain-lain tetap membantu,”ujar Becayo, Kepada sejumlah
orang mengungkap saat berkunjung ke balai adat mereka di lokasi (2/2)
kemarin.
Ketika ditanya
soal harapan mereka tentang hal itu, Sosok yang menjabat Depati dalam struktur adat di kelompoknya ini, menjelaskan jika sudah ada desa adat mereka artinya sudah ada
wilayah yang jelas dan bisa terhindar dari potensi keributan yang kerap
terjadi.
“kalo
sudah berbentuk desa adat walaupun tidak seperti desa luar tapi itu tandanya sudah
ada wilayah pegangan kami, biar kami tidak dibilang merebut hak desa lagi, sudah
mutlak hak kami, itu yang kami inginkan dari pemerintah, jadi itu makanya kami
meminta kepada pemerintah untuk membentuk desa adat,’ujar Becayo menjelaskan.
Becayo juga menyampaikan harapan mereka kepada warga desa sekitar agar membantu Suku Anak Dalam.
"Seharusnya kan desa terdekat juga memperjuangkan SAD untuk memberi pengarahan tentang bagamana kemajuan
terhadap SAD,”tutupnya mengakhiri (P03)
Berita Sebelumnya : Kehadiran Warsi Ditunggu Orang Rimba Makekal