Pardede : Rakyat Jambi Butuh Kinerja Zumi Zola Seperti Ahok Yang Kooperatif

Ucok Pardede Paling kiri

NEWSPORTAL.ID - Kita mesti percaya kepada hukum dan jangan ragukan kepemimpinan Pak Tito selaku Kapolri. Selain cerdas dan berani Beliau juga obyektif menentukan sikap dan itu yang membuat karier pak Tito bersinar cemerlang dalam kepemimpinannya. Diantaranya seperti memproses hukum Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Demikian ucap Jefri Bintara Pardede, Warga kota jambi saat bincang singkat dengan newsportal.id (23/3/2018).

“Saya heran dengan orang yang masih meragukan kinerja Pak Tito selaku Kapolri. Justru yang perlu kita pahami sebagai masyarakat jambi hendaknya melihat secara utuh tentang sebuah proses hukum, dalam hal ini menurut saya, ada kesamaan antara Ahok dengan Zumi Zola,”ujarnya menerangkan.

Kesamaan itu, lanjut pria yang biasa disapa ucok ini, Ahok dan Zola sama-sama menjabat Gubernur dan sama-sama orang yg kooperatif menjalani proses hukum sejak masing-masingnya ditetapkan sebagai tersangka.

“Bentuk kooperatif itu ketika dipanggil apakah sebagai saksi hingga ke proses persidangan mereka selalu hadir sesuai dengan kapasitasnya, namun, disatu sisi mereka juga dituntut maksimal menjalani tugas-tugasnya sebagai gubernur aktif dan tetap melayani kebutuhan masyarakat, nah, disitulah sesungguhnya potret sikap fair dan orang yang menghormati hukum.”papar ucok menambahkan.

Begitu juga kepolisian dan kejaksaan sambung ucok, Mereka bekerja profesional dan menerapkan ‘equality before the law’, atau persamaan dihadapan hukum adalah asas dimana setiap orang tunduk pada hukum peradilan yang sama. Bahwa hukum juga menimbulkan persoalan penting dan kompleks tentang kesetaraan, kewajaran dan keadilan.

Jadi, kata mantan anggota DPRD Kota Jambi ini melanjutkan, Semuanya disini penting. Penting menghormati hukum dan sebuah sikap yang kooperatif. Kita selaku masyarakat jambi hendaknya melihat secara utuh tentang proses hukum dan perlakuan atas hukum itu sendiri, “Dan disinilah pentingnya kita tanamkan praduga tak bersalah, iyakan?” pungkasnya mengakhiri (P03)