Kajari Tebo Teguh Suhendro didampingi Sukandar Bupati Tebo saat memberikan penyuluhan hukum kepada warga SAD |
NEWSPORTAL.id - Keberadaan Suku Anak Dalam (SAD) sepertinya
mendapat perhatian khusus dari Kejaksaan (Kejari) Negeri Tebo. Hal ini
terbukti, Kejari Tebo di bawah pimpinan Taguh Suhendro ini telah membuat
program khusus bagi keberadaan Orang Rimba tersebut.
“Jaksa Masuk Rimba”
program khusus untuk SAD ini juga merupakan salah satu program andalan yang
penuh dengan inovasi. Program ini pun mendapat dukungan dari BNI 46.
Bukan hanya sekedar
program, Kajari Tebo pun langsung turun ke beberapa lokasi atau tempat SAD yang
dianggap hidup dengan cara berpindah-pidah atau nomaden.
Penyerahan CSR BNI 46 berupa buku bacaan kepada Kajari Tebo |
Selain untuk
menjalankan program “Jaksa Masuk Rimba “ tujuan turun ke beberapa lokasi SAD
untuk menyerahkan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa buku bacaan
serta perangkat belajar dari Bank BNI 46 Cabang Bungo-Tebo.
Ada dua kelompok SAD
yang menjadi target program ini yakni, Kelompok SAD Muara Kilis di Taman
Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) dan SAD Tanah Garo di Taman Nasional Bukit
Duabelas (TNBD).
Lokasi pertama yang
menjadi sasaran adalah Orang Rimba yang berada di Sungai Bungin, Desa Muara
Kilis, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo.
Ada 4 kelompok SAD
yang bermukim di lokasi tersebut yakni, kelompok dibawah pimpinan Temenggung
Apug, Temenggung Tupang Besak, Temenggung Lidah Pembangun dan Temenggung Kecik
atau Maraman.
Kelompok ini hidup
diareal perkebunan milik PT. WKS yang lokasinya tidak jauh dari Taman Nasional
Bukit Tigapuluh (TNBT). Mereka hidup sudah menetap. Perkebunan dan bercocok
tanam keseharian yang dikerjakan oleh kelompok ini untuk memenuhi kebutuhan
hidup.
Menuju kelompok SAD
Muara Kilis, dibutuhkan sekitar 2 jam perjalan dari kota Tebo. Dengan
mengendarai mobil, rombongan Kejari bersama Syahlan Arfan Wakil Bupati Tebo,
Senin (16/04/2018), bergerak dari rumah dinas Wabup menuju desa Lubuk Mandarsah
Kecamatan Tengah Ilir.
Ikut dalam rombongan ini
didampingi langsung oleh Mushammid Pabung 0416/Bute, Richi Saputra Camat Tengah
Ilir, pengurus komunitas mobil Innova Comunity, pimpinan BNI 46 Cabang Bungo
Tebo.
Kedatangan Kajari dan Syahlan Arfan Wakil Bupati Tebo beserta rombongan disambut langsung oleh warga SAD Muara Kilis |
Kedatangan rombongan
ini disambut oleh ratusan warga SAD di bawah pimpinan Temenggung Apung di
Sungai Bungin, Desa Muara Kilis, Kecamatan Tengah Ilir.
Temenggung Apung
adalah temenggung tertua diantara empat kelompok SAD Muara Kilis. Dia merasa
sangat terhormat dengan kedatangan rombongan Kajari dan Wabup Tebo beserta
rombongan. Ditambah lagi, rombongan ini menyerahkan buku bacaan serta perangkat
belajar dari CSR Bank BNI 46 Cabang Bungo-Tebo.
Pada kesempatan itu,
Temenggung Apung menyampaikan beberapa keluhan kepada Kejari dan Wabup Tebo.
Sumur bor sebagai sumber air bersih, penambahan guru dan lahan untuk bertani
menjadi usulan agar hidup mereka bisa lebih baik lagi. Keluhan dan usulan ini
pun langsung ditanggapi oleh Syahlan Arfan Wakil Bupati Tebo.
Photo bersama usai penyerahan CSR BNI 46 |
Sumur bor, jelas
Syahlan, tahun 2018 ini ada anggaran dari Pemprov Jambi untuk membangun sumur
bor. Jumlahnya ada 3 titik atau lokasi yakni, 1 titik di Kecamatan Tebo Ulu, 1
titik di Kecamatan Sumay dan 1 titik lagi di Kecamatan Tengah Ilir.
Namun, kata Wabup, dirinya belum mengetahui titik atau lokasi yang bakal dibangun di Kecamatan Tengah Ilir, “Nanti saya kordinasikan dahulu. Kalau memang bisa, yang saru titik di Kecamatan Tengah Ilir kita arahkan untuk dibangun disini, Masalahnya ini adalah wewenang provinsi, “beber Wabup.
Persoalan guru, lanjut Wabup, pihaknya sudah menempatkan 2 orang guru honor untuk pendidikan anak-anak SAD. Kemungkinan, menurut dia, karena kondisi jarak tempuh yang jauh sehingga guru tersebut tidak bisa hadir setiap hari.
“Solusinya, kita harus menambah 1 orang guru lagi. 1 orang ini harus dari sini agar dia bisa setiap hari datang mengajar, “ucap Wabup sambil minta kepada camat Tengah Ilir untuk segera mencarikan guru yang dimaksud.
Kembali dijelaskan Syahlan jika Pemkab Tebo memiliki keterbatasan wewenang, terutama yang berhubungan dengan perushaan. Sementara, kata dia, lokasi pemukiman SAD Muara Kilis berada didalam wilayah perusahaan (PT WKS).
“Jadi untuk perbaikan jalan rusak dan penambahan lahan untuk bertani, akan kita coba kordinasikan sama pihak perusahaan. Mudah-mudahan ada solusinya, “tutup Syahlan.
Namun, kata Wabup, dirinya belum mengetahui titik atau lokasi yang bakal dibangun di Kecamatan Tengah Ilir, “Nanti saya kordinasikan dahulu. Kalau memang bisa, yang saru titik di Kecamatan Tengah Ilir kita arahkan untuk dibangun disini, Masalahnya ini adalah wewenang provinsi, “beber Wabup.
Persoalan guru, lanjut Wabup, pihaknya sudah menempatkan 2 orang guru honor untuk pendidikan anak-anak SAD. Kemungkinan, menurut dia, karena kondisi jarak tempuh yang jauh sehingga guru tersebut tidak bisa hadir setiap hari.
“Solusinya, kita harus menambah 1 orang guru lagi. 1 orang ini harus dari sini agar dia bisa setiap hari datang mengajar, “ucap Wabup sambil minta kepada camat Tengah Ilir untuk segera mencarikan guru yang dimaksud.
Kembali dijelaskan Syahlan jika Pemkab Tebo memiliki keterbatasan wewenang, terutama yang berhubungan dengan perushaan. Sementara, kata dia, lokasi pemukiman SAD Muara Kilis berada didalam wilayah perusahaan (PT WKS).
“Jadi untuk perbaikan jalan rusak dan penambahan lahan untuk bertani, akan kita coba kordinasikan sama pihak perusahaan. Mudah-mudahan ada solusinya, “tutup Syahlan.
Usai mendengar
penjelasan Wabup atas keluhan Temenggung Apug, kegiatan dilanjutkan dengan
menanam pohon buah-buahan disekitar pemukiman SAD. Pohan hasil sumbangan dari
club mobil Inova Comunity (IC) ditanam langsung oleh Teguh Suhendro bersama
Syahla Arfan dan Sisca Ketua Harian IC Indonesia.
Penanaman pohon ini
juga diikuti oleh seluruh undangan dan warga SAD yang hadir. Usai kegiatan,
rombongan pun langsung bertolak ke Kota Tebo.
Ternyata, program “Jaksa
Masuk Rimba” ini juga dilirik oleh Sukandar Bupati Tebo. Hal ini terlihat pada
lima hari kemudian, tempatnya pada Sabtu (21/04/2016), Bupati dua priode yang
padat jadwal ini menyempatkan diri ikut dalam robongan Kejari ke lokasi SAD
Makekal, Desa Tanah Garo, Kecamatan Muara Tabir.
Rombongan ini bergerak
sekitar pukul 08.05 Wib, dari Pendopo rumah dinas Bupati Tebo dengan mengendarai
mobil double cabin.
Kajari bersama Sukandar Bupati Tebo dan rombongan menuju lokasi SAD Makekal yang berada di Desa Tanah Garo |
Dengan menempuh jalan
rusak dan berlubang, rombongan sampai di kantor Camat Muara Tabir sekitar 1,5
jam perjalanan. Seterusnya perjalanan dilanjutkan menuju desa Tanah Garo.
Untuk lintasan jalan
dsri kantor Camat Muara Tabir ke desa Tanah Garo, sedikitnya ada sekitar 10
titik jalan yang kondianya rusak parah dan sangat sulit dilalui kendaraan.
Namun kondisi tersebut tidak menyurutkan niat rombongan ini untuk sampai
ditempat tujuan.
Juga menghabiskan
waktu sekitar 1,5 jam, akhirnya rombongan ini sampai di Desa Tanah Garo dan
disambut langsung oleh Kades dan ratusan warga desa setempat.
Untuk kelokasi SAD
Makekal yang berada diseberang sungai desa Tanah Garo, rombongan pun terpaksa
harus menyeberang sungai dengan mengunakan ketek. Tidak sampai 10 menit
mengendarai ketek, rombongan sampai keseberang sungai dan langsung bertemu
dengan warga SAD Makekal yan memang telah menunggu kedatangan rombongan.
“Alhamdulillah,
perjalanan yang cukup menantang, akhirnya kita sampai juga kemari untuk
silaturrahmi dengan warga SAD Makekal,”ujar Kajari Tebo saat sampai ditempat
tujuan.
Rombongan terpaksa harus menyeberangi sungai dengan mengunakan ketek agar sampai ke lokasi SAD Makekal |
Selain
bersilaturrahmi, jelas Kajari, kedatangan dirinya bersama Bupati Tebo dan
rombongan untuk menyerahkan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa buku
bacaan serta perangkat belajar dari Bank BNI 46 Cabang Bungo-Tebo kepada warga
SAD.“Ini merupakan salah satu program kita yakni “Jaksa Masuk Rimba” Program
kita ini mendapat dukungan dari Pemkab Tebo dan BNI 46,”tutur Teguh. “Mudah-mudahan
bantuan ini bermanfaat bagi warga SAD,”katanya lagi.
Sementara, Sukandar
Bupati Tebo mengatakan bahwa kedatangan dirinya ke lokasi SAD Makekal bukan
sekedar mendampingi Kajari. Namun lebih dari itu, kedatangan dirinya untuk
bersilaturrahmi dengan warganya di Kecamatan Muara Tabir, khususnya warga desa
Tanah Garo dan SAD Makekal.“Ini sudah yang kesekian kalinya saya bertemu dengan
sanak (warga SAD). Dan ini juga sudah kewajiban saya mengunjungi saudara saya
disini, “ujar Sukandar.
Dengan kondisi jalan
rusak dan berlubang sepanjang lintasan kantor Camat Muara Tabir menuju desa
Tanah Garo, Sukandar berjanji akan memprioritaskan pembangunannya.
“Infrastruktur jalan secepatnya akan kita tingkatkan. Ini menjadi prioritas
saya, "kata Sukandar.
Kedatangan Kajari dan
Sukandar ini memang hal yang sangat dinantikan oleh warga desa Tanah Garo dan
SAD Makekal. “Jalan kami sudah sangat hancur. Kami mohon kepada Rajo Gedang
(Sukandar) segera memperbaikinya agar kami mudah keluar, “singkat Temenggung SAD
Makekal. (Tim/P01)
Penyerahan CSR BNI 46 kepada warga SAD Makekal |
Penyerahan cindra mata dari Temenggung SAD Makekal ke Kajari dan Bupati Tebo
Kajari dan Bupati Tebo photo bersama dengan rombongan dan warga SAD Makekal
Add caption |