-->

Iklan

Iklan

Begini Alasan Dan Tujuan SMB Berjuang Melalui Pendudukan Lahan

Redaksi
Minggu, 24 Juni 2018, Juni 24, 2018 WIB Last Updated 2018-06-24T08:57:39Z
Salah satu pondok SMB di lokasi (22/6/2018)
NEWSPORTAL.ID - Merujuk surat Serikat Mandiri Batanghari (SMB) yang dikirim kepada kepolisian dan ditembuskan kepada pemerintahan kabupaten dan provinsi serta  media massa yang ada di Jambi. Tujuan SMB terhadap tiap anggotanya yakni untuk memperoleh lahan seluas 3.5 hektar melalui program Trans Swakarsa Mandiri (TSM).

Di dalam suratnya tersebut, SMB merinci bahwa 3.5 hektar itu akan difungsikan sebagai lahan usaha satu (LU 1) seluas 1 hektar. Lahan usaha dua (LU 2) seluas 2 hektar. Dan sisanya sebagai lahan pekarangan/perumahan seluas setengah hektar.

Lahan usaha 1 dan 2 masing-masingnya direncana untuk ditanami komudity jenis karet dan sawit.

"Sebagaimana pada tahun 1999 sampai 2006 lahan garapan yang sudah ditanam oleh petani dengan palawija dan karet serta sawit dengan umur 3-4 tahun yang digusur PT.WKS pada tahun 2007 sampai 2009. Maka kami yang tergabung dalam SMB masyarakat setempat sekitar 5000 KK akan melaksanakan program sebagaimana yang di maksud (TSM),"Tulis SMB dalam surat pemberitahuannya kepada kepolisian yang ditanda-tangani oleh Muslim selaku Ketua dan Sekretarisnya di bulan Februari lalu.

Sementara itu, Dalam tiap kelompok tani anggotanya berkisar 30-40 orang yang tersebar dari desa-desa yang tersebar dalam kecamatan Marosebo ulu, Marosebo ilir, Mersam, Muaro Tembesi dan Muaro Bulian.

Namun dari bincang langsung dilapangan diketahui pula ada warga lainnya dari luar daerah bahkan Suku Anak Dalam (SAD).

Dan dari surat tersebut juga diketahui bahwa total luasan lahan untuk mewujudkan Trans Swakarsa Mandiri SMB mencapai 40.820 hektar.

Menurut keterangan pihak perusahaan perbulan ini luas lahan yang telah diduduki SMB sudah mencapai belasan kilometer.

Dan dari pengamatan langsung media ini dilapangan (22/6) di sepanjang pendudukan lahan tampak sudah dibuat pondok-pondokan,  pembersihan lahan dan pembuatan fasilitas umum/ibadah seperti Mushola yang hampir selesai.

Namun sebagian pondok yang dibuat di pinggir jalan masih terlihat kosong atau belum siap dan sebagian lagi masih berbentuk kerangka saja (Red)
Komentar

Tampilkan

Terkini