Ia mengatakan bahwa kebakaran tersebut terjadi selama empat hari. Mulai dari tanggal 15-19 Agustus 2018. M Zakir mengatakan bahwa saat ini puhaknya tengah melalukan upaya pendinginan.
"Sampai sekarang masih pendinginan sudah hampir lima hari dengan luas terbakar hampir 65 hektar. Pendiginan yang di lakukan oleh TNI, Polri, BPBD, Menggala Agni, Aparat Kecamatan dan Desa, Perusahaan dan masyarakat ikut," ungkapnya.
Lebih lanjut Ia menambahkan bahwa untuk melakukan pemadaman dan pendinginan ini, pihaknya juga di bantu oleh tim satgas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Jambi dengan melakukan Water Booming.
Lebih lanjut Ia mengatakan bahwa pihaknya mengalami kesulitan dalam melakukan upayan pemadaman. Adapun dikatakan oleh M Zakir, pihaknya kesulitan untuk mendapatkan air serta akses lokasi kebakaran yang sulit di jangkau.
"kendala yang di hadapi sulitnya air dan tidak ada jalan masuk ke lokasi sehingga menerobos semak-semak dan alat pemadam yg susah di bawa ke lokasi kebakaran," jelasnya.
Dengan kejadian dan kendala yang terjadi, Ia berharap agar pemerintah daerah Kabupaten Muarojambi untuk tanggap. Selain itu, juga berharap agar pihaknya mendapatkan bantua berupa mesin praktis.
"Diharapkan pemda untuk tanggap melihat sesuatu yang terjadi dan memberikan solusi untuk mengatasinya dengan pengadaan mesin yang praktis dan ringan bisa di bawa ke lokasi karhutla," harapnya.
Terkait dengan penyebab dari kebakaran, pihaknya belum mengetahui dan menyerahkan kepada pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan terhadap penyebab terjadinya kebakaran. pungkasnya. (zan)
