Kapolri Tito di Bungo (26/9/2018) |
Kapolri yang tiba di Bandara Bungo pukul 10.00 Wib tadi juga di dampingi Prof DR Nasharuddin Umar selaku Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta dan Irjen Pol Syafii Ibrahim selaku Kadensus 88 Polri serta Karopenmas dan Kepala Provost Polri.
Kehadiran orang nomor satu di jajaran kepolisian ini di disambut langsung oleh Fachrori Umar Plt Gubernur Jambi dan Kapolda Jambi Irjen Pol Muchlis bersama Mashuri Bupati Bungo dan Kapolres Bungo, AKBP Januario Jose Moraes.
Serta Dul Alim SH MH selaku Kabinda Jambi dan Sukandar Bupati Tebo dan unsur Forkopimda Kabupaten setempat.
Di sambut Plt Gubernur Jambi |
Dalam kesempatan tersebut Fachrori Umar Plt Gubernur Jambi menyampaikan rasa terimakasihnya dan mengucapkan selamat datang kepada Kapolri beserta rombongan di Kab. Bungo.
Ia juga berterimakasih kepada keluarga Samsudin Ibrahim yang telah membangun masjid Baitul Rahmah dan Islamic Center dengan harap semoga fasilitas tersebut bermanfaat untuk mendidik generasi muda khususnya di kabupaten setempat.
Mendukung hibah lahan dari keluarga tersebut untuk markas Brimob di wilayah Bungo dan berharap hal itu bisa dimanfaatkan sebaik mungkin oleh Korps Brimob di daerah Jambi.
Ucapan terimakasih kemudian disampaikan Kapolda Jambi atas kunjungan Kapolri dengan harapan kunjungan ini bisa memacu semangat anggota Polri dalam mengabdikan diri untuk keamanan ditengah masyarakat khususnya Kab. Bungo.
Rasa terimakasih juga ia sampaikan kepada pihak keluarga yang telah menghibahkan lahan seluas 10 hektar untuk Markas Brimob di Kabupaten Bungo yang mana Polda Jambi selanjutnya akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk merealisasikan pembangunannya.
Jendral Tito selaku Kapolri sangat mengapresiasi pembangunan Islamic Center dan masjid ini supaya dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan akhlak dan karakter mulia di Muara Bungo.
Sebab menurutnya pendidikan akhlak dan karakter secara tidak langsung sudah membantu kerja Kepolisian karena akan berdampak berkurangnya kriminalitas dan radikalisme di masyarakat.
Dilihat secara umum Kabupaten Bungo memang tergolong daerah yang aman dan mapan khususnya secara ekonomi namun para stakeholder keamanan dan Pemkab Bungo tidak boleh under estimate terhadap bahaya laten radikalisme.
“Kita tetap butuh kewaspadaan dan meningkatkan pengawasan terhadap kemungkinan timbulnya radikalisme yang mengatasnamakan agama di wilayah ini dan dimana pun”ujarnya.
Menangkal radikalisme harus melibatkan segenap elemen masyarakat dan bekerjasama dengan pihak keamanan karena dengan demikianlah radikalisme bisa dicegah.
Pendidikan karakter harus dilakukan sejak dini supaya generasi kita tidak terkontaminasi oleh radikalisme yang mengatasnamakan agama.
Peresmian Masjid dan Islamic center |
Dalam kesempatan ini dirinya menyampaikan bahwa kaum muslimin tidak bisa dipisahkan dari masjid karena masjid merupakan pusat beragamnya aktifitas bagi umat muslim.
“Ada 27 fungsi masjid diantaranya sebagai tempat shalat berjamaah, pusat baitul maal, tempat latihan beladiri, tempat pelayanan kesehatan, tempat bermusyawarah dan lain sebagainya”ujarnya.
Masjid sebagai tempat berkumpulnya orang yang sujud dalam arti yang sesungguhnya yaitu sujud dan merendahkan diri kepada sang Khaliq secara total, fisik dan psikis dan orang yang sujud akan meningkatkan derajatnya disisi Allah Swt sebab itu orang yang sujud akan menjadi orang yang bermanfaat untuk diri dan lingkungannya.
Radikalisme yang mengatasnamakan agama lanjutnya adalah merupakan suatu kecerobohan dalam memahami agama dan salah dalam menafsirkan ayat serta hadist.
Selanjutnya dirinya mengajak kaum muslimin untuk memakmurkan masjid dan meningkatkan derajatnya sebagai umat muslim serta menjauhkan diri dari yang namanya radikalisme.
Menghibahkan lahan untuk sarana Kepolisian menurutnya juga merupakan amal jariah karena tugas dan kerja aparat keamanan dalam menjaga ketertiban adalah amal shaleh yang bermanfaat (Red).