-->

Iklan

Iklan

Anaknya Meninggal Akibat Dokter Diduga Lalai, Heri Kecewa Hanya Diberi Uang Duka Rp 1,5 Juta Oleh Pihak RSUD Ahmad Ripin

NEWSPORTAL.ID
Selasa, 06 November 2018, November 06, 2018 WIB Last Updated 2018-11-06T04:14:58Z

NEWSPORTAL.id, MUAROJAMBI - Heri Andira, Warga RT 07 Desa Tunas Baru, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muarojambi merasa kecewa oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ahmad Ripin Kabupaten Muarojambi.

Pasalnya, dia merasa diremehkan atas penyelesaian dugaan kelalaian dan penelantaran terhadap istrinya yang dilakukan oleh salah seorang dokter di RSUD tersebut.

Kelalaian dan penelantaran yang diduga dilakukan oleh pihak rumah sakit membuat cabang bayi yang dikandung oleh istrinya meninggal dalam kandungan.

Dikatakan Heri Andira, yang pasti hasil pertemuan antara dirinya bersama pihak RSUD Ahmad Ripin dan Dokter pada Jum'at (01/11) lalu sangat mengecewakan, ia beranggapan pertemuan tersebut baik Dokter dan pihak Rumah Sakit malah terkesan meremehkan dirinya dengan memberikan uang duka sebesar Rp. 1,5 juta rupiah.

"Sebelumnya saya dengar pertemuan ini digelar karena ada niat baik dari pihak RSUD bersama Dokter spesialis kandungan yang menangani istri saya, waktu itu ingin memberikan uang duka yang bisa dipergunakan sebagai biaya tahlilan untuk almarhum anak saya dari malam kedua, ketiga, hingga malam ke 7, ke 40 hingga sampai 100 harinya," tuturnya, Senin (05/11)

Namun dilajutkannya, setelah diadakan pertemuan itu kenyataannya sangat jauh berbeda seperti apa yang ia bayangkan, karena uang duka yang diberikan sungguh tidak sebanding dengan apa yang ceritakan,

"Ada dua amplop yang diberikan pada saat pertemuan itu, satu berisikan uang Rp. 500 Ribu pemberian dari pihak RSUD Ahamad Ripin, dan satu amplopnya lagi pemberian dari dokter spesialis kandungan yang hanya berisikan uang hanya sebesar Rp. 1 juta rupiah," ungkapnya.

Sekedar mengingatkan, Heri Andira, warga RT 07 Desa Tunas Baru, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muarojambi, dibuat meradang dengan buruknya pelayanan RSUD Ahmad Ripin, Sengeti, Kabupaten Muarojambi.

Hal ini disebabkan karena si buah hati yang masih dalam kandung istrinya meninggal. Kejadian tersebut terjadi pada Rabu (1/10) lalu, saat istrinya mengalami pendarahan hebat di RSUD Ahmad Ripin dan kemudian dirujuk di RSUD Raden Mattaher Jambi.

Sampai di RS, dokter menyatakan anak yang berada dalam kandungan istrinya sudah meninggal. Dokter juga menyarankan agar dilakukan operasi untuk menyelamatkan nyawa istrinya. (zan)
Komentar

Tampilkan

Terkini