-->

Iklan

Iklan

PILKADA SERENTAK 2017 : MENeLAAh PELUANG PETAHANA

NEWSPORTAL.ID
Rabu, 17 Februari 2016, Februari 17, 2016 WIB Last Updated 2017-11-07T14:39:14Z
Buku Bahrein Nurdin
Pemilihan kepala daerah senrentak tahap pertama tahun 2015 baru saja usai. Masyarakat Jambi telah menentukan sendiri siapa yang mereka percaya untuk memimpin lima tahun mendatang. Selain beberapa bupati dan wali kota di Provinsi Jambi, Gubernur Jambi pun sudah ditentukan bersama. Selamat kepada pasangan Zumi Zola Zulkifli dan Fachrori Umar yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih. Kini rakyat tinggal menagih janji-janji politik yang akan di-TUNTAS-kan selama lima tahun mendatang. Selamat bekerja untuk rakyat! Sekali lagi, untuk rakyat! Bukan untuk yang lain. Rakyat Jambi tentunya juga sangat berterima kasih kepada Hasan Basri Agus (HBA) atas segala jasa dan karya selama memimpin lima tahun terakhir. Terima kasih Pak HBA!

Bagaiamana dengan konstalasi politik 2017? Suasana politik menghadapi pilkada serentak di tahun 2017 agaknya mulai memanas. Beberapa daerah seperti Kabupaten Tebo, Sarolangun, dan Muaro Jambi mulai ‘kasak-kusuk’ dengan kemunculan beberapa calon kepala daerah yang akan ikut bertarung. Yang menarik untuk dicermati pada tulisan ini adalah peluang para petahana (incumbent). Belajar dari pilkada 2015 yang lalu beberapa petahana tumbang. Pasangan HBA dan Edi Purwanto kalah telak dengan selisih angka perolehan suara sampai dengan 20%. Sebuah selisih angka yang amat sangat mengejutkan banyak pihak. Itulah dinamika politik. Semua bisa terjadi. Politik itu kepentingan. Semua hitung-hitungan, kali-kalian bisa saja berubah dalam hitungan detik. Kawan bisa jadi lawan.

Namun tidak ada salahnya, menghadapi 2017, kita mencoba menelaah peluang para petahana. Sampai hari ini, paling tidak ada dua kabupaten yang dipastikan bupati berkuasa akan ikut kembali bertarung pada pilkada 2017 mendatang yaitu H. Cek Endra, Kabupaten Sarolangun dan H. Sukandar, Kabupaten Tebo. Sebagai Budak Tebo, tulisan ini saya sempitkan pada kajian peluang sang petahana H. Sukandar.

Perkembangan terkini, H. Sukandar telah menyatakan maju dan tidak akan berpasangan kembali dengan petahana wakil bupati Hamdi. Itu artinya, mereka berdua telah pecah kongsi untuk pilbub mendatang. “Kemungkinan besar tidak (tidak menggandeng Hamdi, red), tetapi kalau maju lagi saya akan memilih wakil dari aliran sungai Batanghari,” (Jambiekspresnes.com; 7/1/2-16).  Realita di lapangan pun menunjukkan Hamdi saat ini sedang gencar-gencarnya melakukan sosialisasi di tengah masyrakat Tebo. Kemungkinan besar Sukandar dan Hamdi akan naik ring bersama sebagai petarung bukan sebagai satu tim.
Tentu saja, siapa pun boleh mencalonkan diri untuk menjadi pemimpin di negeri ini. Undang-undang telah menjamin kebebasan untuk dipilih dan memilih dalam kerangka demokrasi. Namun yang menjadi persoalan adalah peluang dan strategi. Menarik untuk mencermati pernyataan Sukandar di atas yang menyatakan bahwa beliau akan memilih wakil dari masyarakat ‘aliran sungai Batanghari’. Secara politis (bukan adminstratif), masyarakat Tebo terbagi menjadi dua yaitu ‘Aliran Batanghari’ dan ‘non-Aliran Batanghari’. Masyarakat ‘aliran batanghari’ adalah masyrakat yang bermukim di pinggir Sungai Batanghari dari Tanjung Simalidu sampai Teluk Rendah. ‘non-Aliran Sungai Batanghari adalah Rimbo Bujang dan sekitarnya.

Pernyataan Sukandar di atas menyiratkan bahwa jika mau menang pada pehelatan pilkada medatang, salah satu yang menjadi penentu adalah pendamping yang tepat. Akhir-akhir ini media di Jambi gencar memunculkan beberapa nama yang akan mendampingi Sukandar, diantaranya Haviz Husaini dan Eka Marlina Madjid. Dua nama ini memang merupakan putra purtri terbaik Tebo. Haviz Husaini adalah birokrat ulung yang telah malang melintang berkarir di dunia birokrasi. Saat ini pun masih menduduki jabatan strategis sebagai Asisten II Setda Provinsi Jambi. Sedangkan Eka adalah politisi yang saat ini duduk di kursi DPRD Provinsi Jambi.

Jika memang dua nama ini yang harus dipilih, tentu pertimbangan utama bagi Sukandar, selain pertimbangan elektabilitas dan pertimbangan-pertimbangan politis lainnya,  adalah kebutuhan pembangunan di Tebo. Apa sebenarnya yang dibutuhkan Tebo saat ini? Saya melihat yang sangat dibutuhkan Tebo saat ini adalah penataan birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik. Saya tidak mengatakan saat ini tata kelola pemerintahan tidak baik, namun Sukandar akan lebih kuat lagi jika didampingi orang-orang yang telah matang dengan urusan birokrasi. Kedepan, dalam kerangka Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) kepala daerah harus banyak bersinergi dengan berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri. Birokrasi dan administrasi yang tertata rapi salah satu syarat mutlaknya.

Kemunculan nama Haviz Husaini saya rasa adalah angin segar bagi masyrakat Tebo. Pun beliau sudah pernah menjadi pelaksana tugas Bupati Tebo periode 20 Juni 2011 hingga 27 Agustus 2011. Beliau memang tidak lagi asing bagi masyarakat Tebo sehingga memiliki elektabilitas yang tinggi. Haviz Husaini adalah pilihan tepat untuk mendampingi Sukandar untuk memajukan Kabupaten Tebo mendatang.

Masalahnya adalah, membaca peta politik saat ini, agaknya Haviz Husaini masih berkeinginan kuat untuk maju  sebagai calon Bupati, walaupun pernyataan beliau di media masih multi tapsir. “Kalau nomor satu lebih bagus, kalau nomor dua juga tidak masalah, yang penting semuanya untuk pembangunan Tebo,” (Jambiekspresnes.com; 7/1/2-16).

Dalam kondisi ini, jika Haviz Husaini adalah pilihan terbaik sebagai pendamping, seharusnya Sukandar tidak sungkan-sungkan untuk duduk bersama membicarakan hal ini. Waktu terus berjalan, masyarakat Tebo terus menanti. Bagi masyrakat Tebo, siapa pun pemimpinnya, yang penting pembangunan dan kesejahteraanlah yang mereka impikan.

Akhirnya, 2017 pertarungan cukup berat bagi petahana. Bisa jadi selama memimpin banyak menorehkan luka, maka pemilihan pendamping yang tepat, yaitu yang dicintai masyarakat adalah cara jitu bagi petahana mengobati dan memenangkan hati masyarakat. Semoga.

Oleh : Bahrein Nurdin (Dosen IAIN STS Jambi dan  Penggiat seminar “Hypno-Motivation”)
Komentar

Tampilkan

Terkini