Bagaimana kita lihat perjuangan Irfan Bachdim yang sebelum piala AFF dimulai sudah cedera, lalu menyusul cedera Andik Vermansyah yang juga merupakan andalan timnas. Kemudian boas dan kawan kawan yang terus berjuang agar bisa juara dan mengharumkan nama Indonesia.
Bola adalah bahasa universal yang bisa menjadi penghubung semua individu. Bola tidak mengenal ras, suku dan agama apapun.
Ketika Barcelona FC berlaga, semua pendukung berkumpul dan melebur jadi satu di stadion Camp Nou. Begitu juga ketika timnas Indonesia bermain semua suku dan agama berkumpul di Stadion Pakansari untuk memberikan dukungan. Itulah bahasa sepakbola, bisa menyatukan semuanya dalam satu spirit dan tujuan yaitu membela bangsa dan negara.
Dalam agama pun membela negara adalah sebagian dari iman. Dulu membela negara masih memakai senjata, bambu runcing dan alat perang lainnya. Akan tetapi zaman sekarang kita sudah perang yang beda, perang ideologi, perang ekonomi, perang teknologi dan perang prestasi.
Sehingga untuk menghadapi perang global tersebut bangsa indonesia harus menyiapkan diri dengan sebaik mungkin. Jika tidak kita akan kalah dalam peperangan yang mengakibatkan kita tidak bisa mempertahankan ideologi kita, kalah dibidang ekonomi, teknologi dan prestasi.
Bola merupakan salah salah satu bentuk bela negara dalam hal prestasi. Masih banyak bidang dan cara lain untuk membela negara. Smoga kedepan kita bisa menjadi negara yang tetap mempertahankan ideologi pancasila, maju di bidang ekonomi, teknologi dan prestasi. Selamat Hari Bela Negara
Penulis, Afrioga Felmi Syargawi, Ketua Umum PKC PMII Jambi dan Pengurus Pusat Pimpinan GP Ansor
