-->

Iklan

Iklan

Aktivis Jambi Ini Sebut Penanganan Kasus Pembakaran Rumah Komisioner KPUD Tebo Tidak Jelas

NEWSPORTAL.ID
Selasa, 30 Mei 2017, Mei 30, 2017 WIB Last Updated 2017-11-07T14:36:46Z
PORTALTEBO.com - Salah satu aktivis Jambi, Hasan Bob atau dikenal dengan Hasan Gondrong mengatakan, proses hukum tidak pidana paska Pilkada Tebo kususnya pembakaran rumah Komisioner KPUD Tebo, yang ditangani oleh Polres Tebo tidak jelas.

Dia menuding jikasampai saat ini tidak ada progres terhadap penanganan kasus tersebut. "Anehnya ada yang ditahan terkait kasus ini, kok malah ditangguhkan. Artinya, tidak ada yang bisa diharapkan dari kepolisian Tebo, "kata Hasan pada PORTALTEBO.com, Selasa (30/5/2017).

Hasan pun minta agar penanganan kasus tersebut diambil alih oleh pihak Polda Jambi. Dengan harapan Polda Jambi bisa mengungkap kasus tersebut hingga tuntas, mulai dari eksekutar pembakaran, inisiotor, penmodal sampak aktor utama.

Menurut dia, jika kasus pembakaran rumah Komisioner KPUD Tebo ini tidak terungkap, pelaku akan merasa tidak tersentuh hukum. Hal ini akan menjadi ancaman pada pelaksanaan Pilkada serentak pada 2018 mendatang. "Saya percaya dan yakin Kapolda Jambi mampu mengungkap kasus ini, "pungkasnya.

Diketahui, untuk kedua kalinya, rumah Riance Juskal, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tebo dibakar orang tak dikenal. Rumah yang berada di KM 9 Lintas Tebo-Bungo itu, dibakar sekira pukul 04.47 WIB, (29/3/2017). Beruntung, aksi ini cepat diketahui oleh Riance, sehingga api cepat dipadamkan dan hanya menghanguskan pintu dan dinding depan rumah bercat krem itu.

Atas insiden ini, Riance mengalami luka bakar pada kaki dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Tebo.

Riance mengakui pembakaran pertama terjadi lebih kurang satu minggu lalu. Terjadi di jendela samping rumah dan belakang rumah.

Beruntung api tidak membesar. Kala itu Riance masih tidak mau membesar-besarkan masalah, meski tetap melapor ke Polres Tebo. Nah kali ini, peristiwa serupa terjadi lagi. Belum bisa dipastikan, apakah dua kejadian ini dilakukan oleh orang yang sama atau tidak.

Hanya saja, kali ini para pelaku terekam kamera Closed Circuit Television (CCTV) yang terpasang di rumahnya. Kata Riance, di situ terlihat dua orang yang membawa dua jeriken minyak tanah, lalu menyiram bagian depan rumahnya. Setelah melakukan itu, keduanya langsung kabur melarikan diri.

Riance sendiri, baru mengetahui kejadian ini saat hendak menunaikan salat Subuh. Kata dia, begitu terbangun, dirinya langsung berwudhu. Ketika menuju ruang salat yang berada di ruang depan, dia terkejut melihat kobaran api di pintu utama rumah.

Tanpa pikir panjang, Riance mendobrak pintu itu. Naas, di depan pintu masih ada jeriken berisi minyak tanah. Jeriken itu pun terguling dan api langsung menyambar. Akibatnya kakinya pun ikut terbakar. Riance pun bergegas ke belakang rumah untuk memadamkan api di kakinya.

Setelah itu, dengan ember hitam berisi air, dia berusaha memadamkan api. Sementara, sang istri, Ramayani, yang mendengar keributan, ikut keluar membantu Riance memadamkan api. Kejadian ini pun dilaporkannya ke Polres Tebo, untuk diproses.

Dalam kejadian ini, Riance tak mau menduga-duga apa penyebab rumahnya dibakar orang. Termasuk ketika ditanya, apakah ada kaitan dengan Pilkada Tebo saat ini. Menurutnya, dia tidak memiliki musuh. Dan terkait pilkada, dia telah menjalankan amanah sesuai tupoksi kerjanya.

“Jangan kait sana-sini, kasus ini sudah ditangani pihak polres. Saya hanya berharap kasus ini terungkap dan pelaku segera ditangkap,” pungkasnya. Dia juga enggan membeberkan mengenai isi rekaman CCTV tersebut. Menurut dia, semua sudah diserahkannya ke penyidik.

Sementara itu, anggota Polres Tebo yang menerima laporan, langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), sekira pukul 08.00 WIB. Kapolres Tebo AKBP Budi Rachmat pun ikut turun ke TKP dan melihat langsung kondisi lapangan termasuk korban yang mengalami luka bakar di kaki.

Budi, tampak sedikit bicara terkait persoalan tersebut. Dia mengatakan, pihaknya tengah melakukan proses penyelidikan dan mengumpulkan data. Meski begitu kata dia, pihaknya sudah menemukan titik terang. Dugaan sementara, ini setelah melihat hasil rekaman CCTV.

“Pelaku sudah kita identifikasi, saat ini biarlah pihak kita bekerja mengumpulkan data sebanyak-banyaknya,” katanya. Dalam kesempatan itu, Budi meminta kasus ini tidak dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab, apalagi sampai memprovokasi masyarakat.

Dengan kasus ini, kata dia, pihaknya akan memperketat pengamanan di seluruh wilayah. Dia juga berharap semua pihak, agar kasus ini cepat terungkap. (p08) 

Komentar

Tampilkan

Terkini