-->

Iklan

Iklan

Pemuda Tanah Garo Sulap Resam Jadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

NEWSPORTAL.ID
Kamis, 08 Juni 2017, Juni 08, 2017 WIB Last Updated 2018-04-07T17:10:00Z
NEWSPORTAL.id - Resam merupakan salah satu jenis tumbuhan liar yang hidup didarat. Resam dikenal sebagai Gulma yang dapat merusak lingkungan. Tumbuhan ini jarang dilirik orang karena dianggap sebagai tumbuhan liar.

Sebaliknya, bagi mereka yang memiliki kreativitas tinggi seperti pemuda dan pemudi Desa Tanah Garo Kecamatan Muara Tabir Kabupaten Tebo, tumbuhan ini justru dapat diolah menjadi berbagai hasil kerajinan yang unik. Berkat sentuhan tangan-tangan terampil para pengrajin resam, tumbuhan ini pun disulap menjadi benda bernilai ekonomi tinggi seperti Lacak, Gelang, Cincin, Topi, Tas, Vas Bunga dan Aksesoris Cantik lainnya.

Sariman, Kades Tanah Garo sewaktu dikonfirmasi Kamis (8/8/2017) mengatakan bahwa, pelatihan kerajinan tangan dari resam dibawah binaan Abdi Nur sebagai pemilik sanggar sekaligus instruktur. Pelatihan ini merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat Desa Tanah Garo yang biayanya bersumber dari Dana Desa (DD).

"Ada 16 orang pemuda dan pemudi yang menjadi peserta pelatihan kerajinan anyaman resam dari Desa Tanah Garo yang dilaksanakan dihotel Tempoa Jambi selama 4 hari, dan hari ini adalah hari terakhir," ujarnya.

Dirinya berharap dengan adanya pelatihan ini para peserta dapat meningkatkan ketrampilan dan kreatifitasnya dalam mengelola resam menjadi benda atau aksesoris yang bernilai jual tinggi, sehingga kedepannya bisa menambah penghasilan yang pada akhirnya bisa mengangkat perekonomian masyarakat Tanah Garo dan masyarakat kabupaten Tebo pada umumnya.

Ia juga mengajak warga desa Tanah Garo khususnya kaum perempuan untuk memamfaatkan peluang bisnis kerajinan tangan resam ini. Pasalnya, bahan baku rasam ini sangat mudah dijumpai.

"Apalagi proses pertumbuhan serta penyebaran resam ini sangat cepat. Jadi, selain bisa menghasilkan kerajinan yang bernilai ekonomi, juga mengurangi tumbuhan gulma yang kerap mengganggu tanaman lain," tambah Kades.

"Kami juga berharap agar kedepannya kerajinan tangan dari resam ini mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten, karena dapat menyerap tenaga kerja dan hasil kreatifitas mereka bisa dihargai bukan hanya diKabupaten Tebo saja, namun dapat menembus pangsa pasar Internasional," pungkasnya. (p07) 
Komentar

Tampilkan

Terkini