Puluhan mahasiswa ini datang dengan berbagi atribut dan dikawal langsung oleh aparat kepolisian dari Polres Tebo.
Dalam orasinya, mahasiswa minta penjelasan dari Kejari Tebo terkait penangganan kasus dugaan korupsi di Tebo selama tahun 2017 ini.
Mahasiswa juga minta kepada pihak Kejari terkait pencegahan dan penindakan tindak korupsi di wilayah Tebo.
"Kita minta pihak Kejari menjelaskan terkait penanganan kasus dugaan korupsi di Tebo, terutama penanganan kasus pada tahun 2017 ini dan tahun sebelumnya, "teriak Suci salah satu orator aksi.
"Kami datang kesini bukan untuk anarkis, tapi menyampaikan aspirasi masyarakat. Karena menurut kami korupsi adalah penjajahan, jadi kami minta ada pencegahan dan penindakan dari pihak Kejari Tebo,"sambung Ahmadi Ketua PMII Tebo.
Beberapa menit orasi, tuntutan mahasiswa ini langsung ditanggapi oleh I Nyoman Ariata, SH Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Tebo.
Didampingi seluruh staf Kejari Tebo, Nyamon mengatakan bahwa sudah ada 3 kasus dugaan korupsi di Tebo yang saat ini tengah ditanggani oleh pihaknya. "Selama tahun 2017 ini ada 3 kasus dugaan korupsi yang kita tanggani dan statusnya masih penyidikan, "jelas dia.
"Mustahil cuma 3 kasus. Seharusnya lebih. Kami minta tahun 2018 nanti Kajari Tebo bisa menangani 8 atau 10 kasus lebih. Dan ini akan kami tanyakan kembali pada Desember 2018 nanti, "timpal Suci menjawab tanggapan Nyoman.
Setelah dilakukan mediasi antara mahasiswa dan pihak Kejari Tebo, akhirnya disepakati bahwa tahun 2018 nanti, mahasiswa yang tergabung dalam organisasi PMII Tebo akan kembali mendatangi Kantor Kejari Tebo untuk menanyakan permasalahan penanganan kasus korupsi di Tebo.
"Tahun depan, ditanggal dan bulan yang sama kami akan datang kembali untuk menanyakan penanganan kasus korupsi di Tebo, "tutup Suci.
Pantauan PORTALTEBO.com Group (Newsportal.id), tampak aksi berjalan dengan tertib dan aman. Setelah orasi dan menyampaikan tuntutannya, mahasiswa dengan tertib membubarkan diri. (P02)
