-->

Iklan

Iklan

KUD OGMI Nilai Pengelolaan Keuangan PT. PAH Janggal

NEWSPORTAL.ID
Minggu, 15 April 2018, April 15, 2018 WIB Last Updated 2018-04-15T11:48:10Z
Anggota dan pengurus KUD OGMI saat gelar aksi penyegelan pintu masuk ke kantor PT PAH beberapa waktu lalu 
NEWSPORTAL.id - Pengelolaan Keuangan Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit PT.Persada Alam Hijau (PAH) yang sahamnya dibeli oleh PT.Golden Plantation, anak perusahaan PT.Tiga Pilar Sejahtera (TPS) akhir tahun 2014 silam dinilai janggal.

"Pengelolaan keuangan kebun masyarakat seluas 1835 hektar oleh PT.PAH dinilai banyak yang janggal," ujar Ishak, Ketua KUD Olak Gedong Melako Intan (OGMI), Minggu (15/04/2018).

Untuk itu, Ishak minta pihak perusahaan menjelaskan secara detail laporan keuangan bulanan tersebut. "Kami minta pihak perusahaan menjelaskan secara detail dan rinci, mulai dari harga TBS sawit, transport, pupuk, gaji karyawan, upah panen dan lain sebagainya," sebut Ishak.

Dikatakannya, selama ini pihak KUD OGMI sudah sering meminta manajemen PT.PAH untuk menjadwalkan pertemuan guna membahas item- item yang ada dilaporan keuangan yang dimaksud. Namun sayangnya tidak pernah ditanggapi.

"Jadi sekali lagi kami minta, pihak perusahaan bisa segera mengatur jadwal dan mengirim perwakilan yang bisa menjelaskan tentang laporan keuangan tersebut, jangan ada kesan pengeluaran- pengeluaran itu sengaja dibesar- besarkan oleh perusahaan sehingga petani dirugikan," tegasnya Ishak.

Diakuinya, meskipun belum maksimal, sejak bulan Oktober 2017 petani sudah menerima hasil bukan talangan atau pinjaman seperti sebelumnya.

"Meski belum maksimal, kita akui bahwa petani sudah menerima hasil dari lahan yang mereka mitrakan sejak Oktober 2017 bukan talangan yang hanya menambah hutang seperti yang sudah- sudah," ungkap Ishak.

Narodon Damanik, Humas PT.PAH Sungai Bengkal saat dikonfirmasi via telpon mengaku sudah menyampaikan permintaan pihak Koperasi ke manajemen pusat terkait kejelasan pengelolaan keuangan perusahaan.

"Sudah beberapa kali saya sampaikan kepada manajemen Jakarta, tapi sayangnya hingga kini tidak ada jawaban," ujarnya.
Dijelaskannya, setelah JM Operasional dan JM Plasma Sungai Bengkal risain dari PT.PAH beberapa waktu lalu, semua masalah, termasuk pengelolaan keuangan itu ditangani oleh manajemen pusat.

"Kami tidak berani jawab, takut disalahkan, karena saat ini, soal keuangan itu kewenangannya pusat," kata Narodon.

Jelasnya lagi, Ardico selaku JM Operasional PT.PAH Sungai Bengkal sudah risain sejak awal bulan lalu, mengikuti jejak Pak Fargus sebagai JM Plasma yang sudah risain terlebih dahulu.

"Saya tidak tau apa alasannya, yang jelas Pak Ardico sudah tidak di PT.PAH lagi sejak awal bulan lalu, beliau sepertinya mengikuti jejak Pak Fargus yang sudah risain lebih dulu," pungkasnya. (P04)
Komentar

Tampilkan

Terkini