-->

Iklan

Iklan

Lulus di Universitas Al-Azhar Kairo, Santri Asal Jambi Ini Terancam Batal Kuliah

NEWSPORTAL.ID
Kamis, 15 Agustus 2019, Agustus 15, 2019 WIB Last Updated 2019-08-14T19:10:00Z

NEWSPORTAL.id, MUARAJAMBI - Anak pertama dari bapak Bukhori dan Rahima warga Desa Sekernan Kecamatan Sekernan Kabupaten Muarojambi, Zainaba Jumrinata, dinyatakan lulus menjadi salah mahasiswa Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir. 

Zainaba lulus setelah menjalani serangkaian tes salah satunya harus Hafidz Al-Qur'an 30 Judz. Saat mengikuti tes yang dibuka secara Nasional oleh Kementrian Agama RI, Santri Pesantren Jauharul Falah Al-Islami Sungai Terap Kecamatan Kumpeh Ulu ini harus bersaing dengan 3000 orang pendaftar lainnya. 

"Alhamdulillah anak saya lulus dengan menduduki peringkat ke 188 dari kuota 1000 untuk Indonesia," ungkap sang Ayah, Bukhori, Rabu (14/8/19).


Diterangkan Bukhori, usai menamatkan pendidikan di Pesantren, atas saran gurunya Zainaba mengikuti bimbingan di Ponpes Mumtaza di Bojonegoro untuk mendalami bahasa arab dan menghafal Alqur'an 30 judz yang menjadi syarat mutlak lulus Universitas Al-Azhar. 

Selama bimbingan empat bulan di sana, dia sudah merogoh kocek sekitar Rp15 jutaan. Beruntungnya bimbingan tersebut membuahkan hasil yang memuaskan. 

Namun setelah dinyatakan lulus, timbul persoalan baru. Bukhori yang kesehariannya hanya menyadap karet dan menjadi Imam Mesjid kekurangan biaya untuk memberangkatkan anaknya ke Kairo.

"Biaya keberangkatannya Rp34.4 juta. Separuh sudah saya cicil bang," katanya.

Bukhori menyebut dengan kesehariannya yang hanya seorang petani, jumlah itu dirasa sangat besar. Cita-cita anaknya untuk mengenyam pendidikan di Universitas Ternama di Dunia saat ini bagaikan telur di ujung tanduk.

"Uang asramanya Rp8.5 juta belum lagi biaya keberangkatan bang. Bingung kami bang di mana mau dapat uang untuk biaya sekolah anak kami ini. Gaji sebagai imam mesjid tak seberapa dan harga karet tak kunjung naik," keluhnya.

Dia pun berharap uluran tangan baik dari Pemerintah Kabupaten Muarojambi maupun dari dermawan untuk meringankan bebannya. Meskipun biaya kuliah di sana gratis, namun untuk biaya hidup sehari-sehari di sana cukup menjadi beban pikiran mereka.

"Mudah-mudahan ada dermawan yang peduli ataupun Pemkab Muarojambi mau membantu kami," pinta Bukhori.

Banyak prestasi yang ditorehkan putra asli Sekernan saat menempa ilmu di POntren Jauharul Falah Sungai Terap. Zainaba pernah menjadi Juara Umum Kelas, lulus Tahfidz 30 Judz dan juga pernah menjadi Juara Pertama Tafsir Bahasa Arab Putra MTQ ke-47 di Kabupaten Tanjab Tim tahun 2017 yang lalu mewakili Kab. Muarojambi. pungkasnya. (zan)
Komentar

Tampilkan

Terkini