Ditahun 2025 Karhutla Diareal Konsesi PT Alam Bukit Tiga Puluh ABT, Ditebo Menurun Signifikan

Table of Contents

NEWSPORTAL.ID - Menanggapi tudingan tersebut, General Manager PT ABT, Muhammad Taufik Hidayat, membenarkan bahwa sempat terjadi kebakaran, namun menegaskan bahwa lahan yang terbakar adalah kebun sawit milik warga, bukan hutan yang dikelola oleh perusahaan. Ia juga menyatakan bahwa pelaku penjualan satwa bukan lagi bagian dari perusahaan.

“Ada warga yang dengan sengaja membakar lahan lalu melarikan diri. Karena kami pemegang izin, tim kami yang turun langsung memadamkan api,” jelas Taufik. “Terkait pelaku perdagangan satwa, orang tersebut saat ini sudah bukan lagi karyawan PT ABT sejak dua hari setelah ditangkap,” tambahnya.

Usai mendengarkan keterangan dari semua pihak, salah satu poin yang disampaikan adalah DPRD juga menyaranakn kepada perusahaan sekiranya bisa menambah alat sarana dan prasarana pemadam kebakaran dalam enam bulan ke depan.

Hal ini diusulkan karena mengingat tingkat kebakaran hutan di PT ABT terjadi penurunan yang sangat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, harapannya dengan sarana dan prasarana yang semakin membaik, perlindungan hutan dan keselamatan hutan dapat dicegah dengan baik. Selain itu, M.Nazri selaku manajer Perlindungan dan Pengamanan Hutan menyampaikan, "hal tersebut terjadi juga  karena PT ABT  rutin berpatroli dan bekerja sama dengan instansi terkait serta masyarakat. Kemudian, PT ABT juga meningkatkan efektifitas masyarakat peduli api (MPA)."

Selanjutnya, PT ABT diminta menyampaikan informasi lengkap terkait aktivitas perambahan hutan serta bukti tindakan tegas terhadap eks karyawan yang terlibat dalam kasus satwa dilindungi. Kesimpulan ini menjadi sorotan serius atas peran perusahaan dalam perlindungan lingkungan dan keselamatan kawasan hutan dari ancaman kebakaran.(fr)

Posting Komentar