Dijelaskannya, selain menghanguskan motor, mesin perontok padi, mesin penanam padi dan aset lainnya, kebakaran gudang yang terjadi pada Sabtu siang kemarin (28/04/2018), juga menghanguskan 1 ton bibit padi. “Bibit padi yang terbakar itu rencananya mau kita serahkan ke petani yang berada di Dusun Mangun Jayo Seberang, “kata Sarjono diruang kantornya.
Sebelumnya, jelas dia, bibit padi tersebut direncanakan untuk petani di Kecamatan Serai Serumpun. Karena kondisi petani di sana (Kecamatan Serai Serumpun) belum siap, maka bantuan bibit padi tersebut dialihkan kepada petani dusun Mangun Jayo Seberang.
“Beberapa hari kemarin sawah petani di dusun Mangun Jayo Seberang terendam banjir. Tanaman padi mereka yang baru berusia beberapa minggu ikut terendam dan terancam mati. Jadi, kita ingin membantu petani disana (Mangun Jayo Seberang) agar tetap bisa menanam padi. Sayangnya, bibit yang sudah kita sediakan hangus terbakar, “jelasnya.
Meski demikian, kata Sarjono, pihaknya tengah mengupayakan untuk bisa membantu petani dusun Mangun Jayo Seberang agar tetap turun ke sawah. “Kita upayakan untuk bisa membantu petani disana. Kasihan mereka sudah semangat turun kesawah, namun harus gagal akibat banjir,”tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, sebuah gudang di Kompleks Kantor Bupati Tebo di Km 12 Jalan Lintas Tebo Bungo, Sabtu siang (27/04/2018) sekitar pukul 14.15 WIB terbakar, tepatnya gudang yang berada dibelakang kantor Pertanian Tebo.
Sementara, beberapa hari sebelumnya, puluhan hektar tanaman padi di Dusun Mangun Jayo Seberang, Desa Mangun Jayo, Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo,terendam banjir. Akibatnya, puluhan hektar tanaman padi sawah petani terendam gagal tumbuh atau mati. (P01)
