"Jadi hingga sekarang belum satu bataspun yang defenitif, masih batas imajinet saja," terang Arief Haryoko, Kabag Pemerintahan, Setda Tebo.
Arief bilang, progres saat ini sudah mulai berjalan. Kendati demikian pihaknya mengaku butuh proses dan waktu yang lama. Pasalnya tim dari pemerintahan sebelumnya sudah turun kelapangan untuk melakukann pelacakan. "Baru sebatas pelacakan dulu, itupun baru dua kecamatan saja yakni VII Koto dan Rimbo Ulu," sebutnya.
Dijelaskan Arief, pada tahun 2017 lalu pihaknya sudah melakukan pelacakan didua kecamatan yakni di Rimbo Bujang dan Rimbo Ulu. Dan lanjutnya tahun 2018 ini sudah dalam persiapan pelaksanaan. "Untuk tahun ini (2018'red) ada dua segmen yang bakal digarap yakni VII Koto dengan VII Koto Ilir lalu Kecamatan Rimbo Ulu dengan VII Koto," bebernya.
Jika ini sudah dilakukan dirinya berharap tiap kecamatan bakal mendapatkan luasan secara pasti. Selanjutnya ditegaskan dia proses batas tidak hanya sebatas pelacakan saja, akan tetapi banyak tahapan yang harus diselesaikan. "Sudah dilacak, pastinya bakal di pasang tiang atau patok, selanjutnya baru untuk mendefenitifkan perlu dikeluarkan peraturan bupati," katanya.
"Jadi kalau untuk sekarang belum bisa terkejar, perjalanannya masih panjang," timpalnya.
Diakui Arief memang batas kecamatan ini dari dulu belum tegarap satupun. Pasalnya pemerintah masih kesulitan untuk mengalokasikan anggaran untuk proses mendefenitifkan batas wilayah kecamatan. "Kendalanya itu cuma dianggaran, makanya sekarang belum bisa bergerak," tutupnya. (p01)
