Erizal Plt Kadishut dan M. Dianto Sekda Prov Jambi/NET |
Hal demikian dikatakan Erizal, Plt Kadis Kehutanan Provinsi
Jambi kepada newsportal saat wawancara (12/3) kemarin.
“Untuk tahun kemarin anggaran kita sekitar 300-an, kita
berharap dari APBN ada tapi ternyata tidak jadi kita mengandalkan APBD saja, Tapi
alhamdulilah, terhitung dua bulan sekali ada saja kasus yang naik,”ungkapnya
menjelaskan.
Belakangan ini lanjut Erizal, ada penangkapan di
daerah Sungai gelam, di areal PT.REKI, Taman Hutan Rakyat (Tahura), dan
sebagainya.
“Yang paling saya risaukan itu di Sungai gelam ini, Risau karena
kondisinya seperti waktu jambi belum kabut asap tahun 2015 lalu, Sekarang
kira-kira seperti itu kondisinya,”kata Kadishut Provinsi Jambi ini.
Kerisauan ini cukup beralasan tapi pada
prinsipnya kata Erizal, disitu areal gambut yang rawan dengan kebakaran.
“Jangan sampai terulang lagi seperti tahun 2015, Mungkin Jakarta
membaca juga seperti itu, jadi intinya ini harus betul-betul ter program, jangan
sampai gambut ini terjadi lagi, Kabarnya disini orang dari Sumsel namun kemungkinan ada juga orang yang dari Jambi, dan ini sedang dikembangkan.”katanya memaparkan.
Ketika disinggung soal perizinan perkebunan dan tambang yang
berada dalam kawasan hutan dirinya juga tak menampik, namun kata Erizal, untuk
proses pembenahan dalam konteks itu yang menyikapi panitia tatabatas.
“Sedang proses tatabatas, ada panitia tatabatasnya, disitu
ada BPN, Kehutanan dan Bappeda kabupaten, seingat saya baru satu kali rapatnya,
mungkin, di rapat kedua nanti semua akan dibentang dan dilihat izin apa saja
yang ada disitu”ujarnya menjelaskan.
“Intinya, memang lebih baik ter program, cuma yang namanya laporan mesti ditindaklanjuti juga, iya kan”pungkasnya mengahiri (P03).
Berita Terkait :
Tim Gabungan Tangkap Pemodal Ilegal Logging Lintas Provinsi
Alat Berat dan Sejumlah Orang Ditangkap Dikawasan PT REKI