 |
| Dirlantas Polda Jambi Kombes Pol Didik Mulyanto, SH.SIk bersama Syahlan Arfan Wakil Bupati Tebo saat menandatangani kesepakatan tertib berlalu lintas di halaman Mako Polres Tebo, Senin (28/8/2017) |
Artinya, jika di bagi selama setahun itu, maka setiap hari satu nyawa "melayang" di jalanan. "Terhitung Agustus 2017 ini sudah 215 nyawa yang melayang akibat laka lantas, "ungkap Dirlantas Polda Jambi saat menghadiri Gebyar Pelajar Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas Kabupaten Tebo di Mako Polres Tebo, Senin (28/8/2017)
Dijelaskannya, penyebab utama terjadinya kecelakaan diawali dengan pelanggaran berlalu lintas, dan itu didominasi oleh pelajar dan mahasiswa, "Pelajar dan mahasiswa yang mendominasi laka lantas. Ini data yang mengungkapkan,"kata dia.
Untuk mengantisifasi meningkatnya angka kematian akibat lakalantas, menurut dia, sangat penting diaksanakannya kegiatan Gebyar Pelajar Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas. Pasalnya, pelajarlah yang menjadi generasi penerus dalam menyadari arti pentingnya keselamatan dalam berlalu litas.
"Kalau ini tidak diantisipasi sejak dini, saya yakin angka laka lantas setiap tahunnya akan bertambah, "ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, untuk mengantisipasi atau menekan angka laka lantas dibutuhkan peran orang tua. Dalam artian, orang tua harus semaksimal mungkin mengontrol anaknya agar tidak ugal-ugalan saat berkendaraan dijalan.
Jika perlu, kata dia, jangan memberikan kendaraan kepada anak-anak yang masih dibawah umur, atau usia dibawah 17 tahun, "Jangan dipersenjatai anak kita dengan mesin pembunuh (sepeda motor). Selain mengancam nyawanya juga mengancam nyawa pengendara lain, "tegas dia.
Sebelumnya, Kapolres Tebo AKBP Budi Rahmat juga mengatakan hal yang sama yakni, laka lantas di wilayah Kabupaten Tebo didominasi oleh pelajar dan mahasiswa. (p01)
