 |
| Mahasiswa saat unras (9/3/2018) |
NEWSPORTAL.ID
- Pemuda jambi yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Jambi Peduli Lingkungan,
Kemarin (9/3) menggelar aksi unjukrasa di kantor Gubernur Jambi. Dalam tuntutannya,
Mahasiswa minta kepada gubernur mencopot kadis perhubungan karena
dinilai tidak tegas menertibkan angkutan batubara sesuai waktu pengangkutan
yang sudah ditetapkan.
Hal demikian
disampaikan Habibi salah seorang mahasiswa yang turun aksi ketika di konfirmasi
newsportal (10/3/2018).
“Karena tidak
tegas menjalankan pergub no 8 tahun 2017 tentang waktu pengangkutan batubara,”ujarnya.
Mahasiswa juga
mendesak Pemprov dan DPRD agar mengkaji ulang seluruh izin perusahaan batubara.
Sebab, Menurut
aktivis HMI ini, lubang paska tambang di beberapa daerah masih dibiarkan
mengangga padahal sesuai aturan harus ditutup kembali.
Untuk itu,
lanjut mahasiswa ini, Gubernur juga diminta menghentikan sementara aktifitas
batubara sesuai dengan undang-undang No 4 tahun 2009 pasal 151 poin 2 tentang sanksi
adminitrasi.
Dan meminta perusahaan
agar mengganti rugi kepada masyarakat yang terkena langsung dampak negatif
lingkungan atas pertambangan ini.
Sebagaimana diketahui, Aksi mahasiswa kemarin tak berhasil
bertemu langsung dengan Gubernur Jambi, Zumi Zola. Mahasiswa hanya ditemui oleh
Apani, Asisten I Setda Provinsi Jambi.
Saat menjumpai Mahasiswa, Apani mengaku akan menyampaikan semua
tuntutan mahasiswa kepada Gubernur Jambi, "Kalau ada data sampaikan ke
kami agar bisa ditindaklanjuti, begitu juga rencana ingin mediasi jika ingin di
mediasi”pungkasnya.
Menyikapi hal itu, Aliansi Mahasiswa Jambi Peduli Lingkungan mengaku kecewa. “Tidak ada hasil, Gubernur tidak menemui kita. Pergub batubara telah dicabut, kita akan mendorong pemerintah segera membuat peraturan baru untuk ketertiban angkutan batubara,”pungkas Habibi.
